Please, Translate in Your Language..

Jumat, 26 Oktober 2012

Tips Membeli Rumah Second

Tips Membeli Rumah Second 
1). Tentukan Harga rumah yang ingin anda beli
Sebaiknya anda pergi dulu ke Bank sebelum mencari rumah. Periksa daya beli anda di bank dan sebaiknya anda periksa ke berbagai bank. Anda akan menemukan daya beli anda langsung dari pihak yang paling kompeten. Sediakan cadangan minimal 10% untuk renovasi rumah, biaya transaksi, pindahan dan sebagainya. Pertimbangkan juga rencana anda kedepan, seperti pernikahan anak atau mau menambah anak (lagi..?) Bila anda berencana memakai KPR, rumah yang anda inginkan harus berada di jalan yang bisa dimasuki minimal 1 mobil, ber SHM, ber IMB dan dijual di harga pasaran. 


2). Buatlah daftar harapan 
Buatlah daftar rumah seperti apa yang anda inginkan, lokasinya, modelnya, dll. Rundingkan dengan anggota keluarga lainnya. Daftar ini bisa sangat panjang. Bayangkan semua yang anda inginkan dari sebuah rumah. Pertimbangkan juga jumlah anggota keluarga, pertumbuhan keluarga, hobi anda, gaya hidup anda apakah suka berkumpul, berpesta atau penyendiri. Dan rasanya lebih nyaman pindah ke rumah yang dekat kekantor, dekat sekolah anak & banyak kerabat menjadi tetangga. 


3). Window shopping 
Carilah sebanyak mungkin rumah yang dijual. Bisa anda temukan di internet, koran, dll, Buat sebuah daftar rumah dijual. Tindak-lanjuti, tanya harga, spesifikasi dan fasilitasnya. Coret yang harganya 20% diatas daya beli anda. Kunjungi rumah-rumah yang anda inginkan, secukupnya saja. Setelah anda menemukan rumah yang sepertinya cocok di harga dan di hati bikin rencana untuk kunjungan lanjutan yang lebih lama. 

4). Luangkan waktu minimal 7 hari 
Katakan kepada pemilik rumah yang anda suka bahwa anda minta waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan harganya Buat tabel dengan 4 kolom. Kolom 1 adalah berisi daftar periksa, termasuk surat-surat rumah, fasilitas yang anda, kesesuaian dengan gaya hidup keluarga anda dll. Kolom 2,3,4 adalah jelek, lumayan, cocok. Bawa selalu daftar yang anda buat ini sewaktu anda lakukan kunjungan. Ini untuk mengingatkan anda. 
Dan luangkan waktu anda minimal 7 hari, (kecuali anda sudah mengenal wilayah rumah itu). Ini untuk lebih meyakinkan diri, sebelum anda mengajukan penawaran, karena bisa saja begitu anda menawar harga, pemilik rumah langsung setuju… Uang muka yang anda berikan bisa hangus bila anda berubah pikiran. 
Jadi luangkan waktu. Anda akan tinggal lama disitu, mungkin 20-30 tahun kedepan. Coba ketahui siapa tetangga anda, sudah berapa lama mereka tinggal disitu dan bila banyak rumah yang kelihatan kosong, cari tahu mengapa? Ini bisa jadi petunjuk soal kenyamanan tinggal di lingkungan tersebut. 
Lalu anda coba jalani rute di hari kerja menuju tempat-tempat biasa anda (dan anggota keluarga lain) beraktifitas. Jarak ke pasar, ke rumah ibadah, ke sekolah, ke Rumah Sakit dan lain-lain. Lalu kembali berjalan-jalan disekitar rumah itu pada MALAM hari. Di hari kerja dan di hari sabtu. Kenapa malam hari ? selain melihat kondisi penerangan jalan juga melihat kehidupan lingkungan. 

5). Periksa kembali kondisi bangunan. 
Sebaiknya membawa orang yang mengerti seperti kontraktor. Periksa Pondasi dan struktur bangunan. 
Lantai dan atap. Ada retak? 
Ada bekas air di dinding yang horisontal? 
Ada retak yang vertikal? 
Apa ada tanda serangan rayap. Anda bisa melihat dari adanya gundukan kecil tanah di beberapa tempat, kondisi kayu-kayu dirumah itu, atau dirumah sebelah, karena rayap jika ada di 1 rumah, berarti tinggal menunggu waktu untuk menyebar ke rumah yang lain. Jika semua kayu yang digunakan adalah kayu jati itu akan lebih baik. Namun perabotan kayu anda apakah semuanya terbuat dari kayu jati juga? 
Periksa lantai apa ada yang mengembung ? 
Periksa atap, apa ada bekas air? Minta denah rumah terakhir. Periksa semua ruangan yang ada didenah tersebut, apakah cocok jumlah dan ukurannya? atau ada ruangan yang hilang? Ini berguna untuk penempatan perabotan dan manajemen ruangan lainnya. Tanyakan usia bangunan, kapan renovasi terakhir, apa yang direnovasi dan mengapa direnovasi. Periksa daya dan distribusi dan kondisi kabel listrik. Rasakan sirkulasi udara di setiap ruangan, bila sumpek, apakah bisa diperbaiki dengan mudah atau harus dipasang AC ? Periksa intensitas cahaya disetiap ruangan, jika kurang cahaya, ruangan akan lembab, barang cepat berjamur dan menimbulkan bau. Periksa sumber air, airnya bagus? bisa dipakai mandi atau mencuci mobil? Tutup semua kran namun buka kran utama atau hidupkan pompa air lalu cari dinding atau lantai yang basah. Jika ada dinding yang basah ini bisa jadi renovasi yang besar biayanya. Periksa jalur pembuangan sisa rumah tangga, WC lancar? dimana septic tank, dimana tempat pembuangan sampah dan jadwal pengambilannya. Periksa jalur gas dengan cara yang sama dengan pipa air, apakah ada bau gas yang terasa diruangan yang jauh dari dapur? Bila bangunan sudah berusia diatas 10 tahun biasanya sudah ada yang diganti. Dokumentasikan semua kekurangan yang anda temui sebagai bahan di perundingan harga. Namun sebelum mengajukan penawaran harga…. 

6). Periksa kembali status kepemilikan 
Ini satu tahap yang sangat penting. Ketahui alasan pemilik menjual rumah, siapa nama yang tercantum disertifikat, apa hubungannya dengan penjual, dll. 

7). Periksa kembali Peruntukan dan Golongan Pemugarannya 
Anda bisa menanyakan IMB nya. Salah satu syarat pengajuan KPR adalah IMB. Jadi pastikan rumah tersebut memiliki IMB. Karena ada biaya tambahan jika IMB tersebut tidak dipegang lagi oleh pemilik. Golongan pemugaran bisa dilihat di IMB ataupun Dinas Tata Kota setempat. Periksa ukuran di yang tertera di sertifikat, PBB dan IMB, cocok dengan fisiknya..? 

8). Periksa kembali harganya 
Membeli di atas harga pasaran? Kemahalan…? 
Bila harganya sesuai dengan daya beli anda dan anda telah jatuh cinta pada rumah tersebut seharusnya kemahalan tidak boleh jadi suatu masalah bagi anda. Namun perlu dipertimbangkan sisi investasinya. Jika suatu saat anda harus menjual cepat rumah tersebut, returnnya bisa sangat kecil atau malah rugi. Rundingkan harga berdasarkan data yang anda miliki. 
Perhatikan sikap anda dalam berunding. Banyak transaksi rumah gagal karena ketersinggungan di kedua pihak. 

9). Pilih Notaris / PPAT yang terpercaya. 
Biasanya dalam transaksi pembelian rumah secara tunai, notaris/PPAT dipilih dan dibayar sepenuhnya oleh pembeli. Untuk itu anda bisa minta referensi dari saudara dan relasi anda. Sebaiknya notaris dan PPAT orangnya sama, itu berarti anda sebaiknya memilih notaris/PPAT yang beroperasi di wilayah tempat rumah tersebut berada.
Pilih notaris yang berumur sekitar 40 tahun dan kelihatan bugar. 
Umur 40, biasanya berpengalaman, berhati-hati dan akan lebih panjang umur. Umur panjang notaris bisa jadi penting untuk para ahli waris anda sebagai bahan rujukan mereka bila anda sudah wafat. 

10). Secepatnya transaksi, minimal PJB 
Jangan sampai penjual berubah pikiran. - (Sumber Jamesproperty Investor)